Halaman

Kamis, 27 September 2018

REVIEW “MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK”

Alhamdulillah sudah sampai pada kelompok 4 yang melaksanakan presentasi. Dalam presentasi dan diskusi yang dilakukan dengan kelompok 4 kemarin, materi yang disampaikan sudah cukup lengkap. Penekanan materi yang disampaikan oleh kelompok 4 kemarin lebih kepada pendidikan seks kepada anak. Penyadaran lebih dini kepada anak bahwa tubuhnya itu berharga sehingga dia harus menjaganya. Sekaligus memahamkan kepada anak bagian-bagian tubuh mana saja yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Mengingat kasus pelecehan seksual terhadap anak sangat marak sehingga sebagai orang tua harus lebih waspada. Untuk lebih jelasnya berikut materi yang disampaikan oleh kelompok 4 kemarin.

“MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK”

Ketika membahas mengenai “Membangkitkan Fitrah
Seksualitas Anak”, kita berangkat dari 3 pertanyaan trigger:
1. Apakah itu “Fitrah Seksualitas”?
2. Seberapa pentingkah “Fitrah Seksualitas” untuk
kita bangkitkan?
3. Apakah saja “Tantangan” yang dihadapi dalam
menumbuhkan fitrah seksualitas ini?
4. Solusi untuk menjawab Tantangan Permasalahan Gender

Apakah itu “Fitrah Seksualitas”?
Menurut Ust. Harry Santoso, pakar dan praktisi Pendidikan Rumah berbasis Potensi dan Fitrah, Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seseorang bersikap, berfikir, bertindak sesuai dengan gendernya.
 Fitrah Seksulitas Perempuan adalah bagaimana seorang perempuan itu berpikir, bersikap, bertindak, berpakaian dll sebagai seorang perempuan.
 Fitrah Seksualitas Laki-Laki adalah bagaimana seorang perempuan itu berpikir, bersikap, bertindak, berpakaian dll sebagai seorang laki-laki.

Seberapa pentingkah “Fitrah Seksualitas” untuk kita bangkitkan?
Sangat PENTING!
Untuk memastikan anak-anak tumbuh sesuai fitrahnya dan dapat menjalankan “amanat” berupa Misi Penciptaannya sebagai Khalifah lil Ardh.

Apakah saja “Tantangan” yang dihadapi dalam menumbuhkan fitrah seksualitas ini?
Memasuki era Revolusi Industri 4.0, tantangan zaman yang dihadapi dalam aspek fitrah seksualitas semakin berat, antara lain :
1. Peran orang tua dalam pengasuhan semakin berkurang dan dioutsourcingkan pihak ketiga
2. Gerakan LGBT yang semakin masif
3. Kejahatan Seksual
4. Kemudahan akses dunia digital dengan bahaya pornografi yang mengintai anak-anak

Untuk menjawab tantangan zaman yang sudah tersebut di atas, solusi yang bisa dilakukan adalah :
1. Menjadi orang tua yang HADIR
2. Pendidikan Seksualitas

Untuk dapat membentuk dan menghadirkan
perubahan tingkah laku, sikap dan karakter dalam
setiap aspek fitrah seksualitas maka proses pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Pendidikan Seksualitas dapat dimulai dari dalam rumah melalui Gerakan Sadar Seksualitas. Sebagaimana yang diamanatkan dalam agama dan UU Kesejahteraan Anak no 4 th 1979, Orang tua adalah pihak utama dalam pemberian pendidikan seksualitas tersebut dengan memperhatikan tahapan usia pendidikan seksualitas anak.

-PENDIDIKAN SEKSUALITAS ANAK USIA DINI
-MEMAHAMKAN ANAK IDENTITAS DIRINYA
-MELINDUNGI DIRI ANAK DARI KEJAHATAN
SEKSUAL
-MELINDUNGI ANAK DARI PENYIMPANGAN SEKSUAL

Menurut Elly Risman, seorang Psikolog dan ahli parenting dari Yayasan Kita dan Buah Hati (YKBH) yang bergerak di bidang parenting dan pendidikan seksualitas untuk anak dan remaja, seks lebih identik dengan aktivitas hubungan intim dan alat kelamin. Pendidikan seksualitas mengandung makna yang jauh lebih dalam dan kompleks.
Pendidikan Seksualitas adalah pendidikan yang mencakup tentang bagaimana seorang anak diajarkan cara berpikir, cara bersikap, merasakan kasih sayang orangtua, merespon, mengekspresikan diri yang
akan membentuk harga dirinya kelak.

Kapan waktu terbaiknya??
Sejak Usia Dini sesuai tahapan usia pendidikan seksualitas anak.
Usia 4-6 tahun merupakan periode keemasan untuk menyerap pembelajaran dan pembiasaan yang ditanamkan dengan baik. 

Siapa saja yang terlibat?
Orangtua sebagai garda terdepan. Bekerjasama dengan komunitas, terutama Guru. Dukungan pemerintah dengan menyediakan payung hukum
untuk menjamin perlindungan Hak Anak

Mengapa pendidikan seks untuk AUD
penting ?
1. Anak rentan menjadi korban segala
bentuk kekerasan, termasuk kekerasan
seksual
2. Anak-anak tumbuh lebih cepat dari
generasi orangtuanya : Baligh lebih cepat
tanpa dibarengi kematangan Aqil

Orang Tua bisa mengajarkan aspek fitrahsesualitas:
-Aku dan Kamu Unik
-Aku dan Tubuhku
-Ketika Aku Bayi
-Aku dan Teman-temanku
-Anak Laki-Laki danPerempuan
-Peran Anak Laki-Laki dan Perempuan
-Bagaimana Merawat Tubuhmu?
-Bagaimana Menjaga Tubuhmu?
-Keluarga dan Orang di Sekitarmu
-Aku dan Pakaianku
-Perasaanku dan Perasaanmu
-Apakah kamu melakukan apapun yang kamu mau?


#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar