Halaman

Jumat, 22 Desember 2017

Pelangi Rasa (2)

Alhamdulillah..... selesai sudah tantangan 10 hari "Melatih Kemandirian Anak" pada game ke 2 di kelas Bunda Sayang Batch #3. Hasilnya cukup memuaskan setidaknya saya berhasil mencapai tahapan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Point penting di review akhir adalah "konsisten". Konsisten untuk selalu lakukan...lakukan...lakukan, konsisten untuk latihan...latihan...latihan...

Ketika kita konsisten melakukan sesuatu itu artinya kita memiliki komitmen untuk melakukannya. Menjaga konsistensi itu merupakan tantangan tersendiri, yakinlah kita bisa melakukannya dengan diiringi rasa sabar, tekun dan pantang menyerah. Tentu, kita tidak akan menyerah untuk melatih kemandirian anak-anak kita kan? So...keep semangat... Optimis tanpa semangat itu ibarat jalan ditempat sebab dengan semangat kita bisa melangkah menggapai optimisme kita.

Ditantangan kali ini saya belajar banyak hal, bahwa hal baik perlu diperjuangkan, dilatih dan dibiasakan agar anak-anak juga terbiasa melakukan kebaikan. Peluk cium untuk Kak Hikari (Cahaya hati Ibu), terimakasih Nak telah membersamai ibu belajar. Masya Allah, kakak memang hebat, luar biasa. Semangat untuk terus belajar ya Nak...

Hari ini bertepatan dengan moment spesial yaitu peringatan hari Ibu. Hari ini saya dan kakak ikut aksi dukungan dan penggalangan dana untuk Palestina dalam rangka memperingati hari Ibu, walaupun kakak tidur sepanjang aksi dan baru bangun ketika aksinya sudah selesai tapi tak mengapa ya kak...

Hari ini, Ibu jadikan moment bersamamu adalah hal yang spesial anakku. Berdiri sambil mengendongmu yang terlelap menjadi romantisme tersendiri bagi ibu. Kelak akan ibu ceritakan kisah ini padamu. Akan ibu ceritakan tentang para syuhada di Palestina kepadamu agar kau memiliki rasa cinta tanah air dan sesama saudaramu. Agar kau memiliki kepedulian. Sebab muslim itu bersaudara, anakku...

Hari ini, menjelang senja ibu kisahkan kepadamu tentang hadits Nabi yang mulia bahwa "Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]

Hari ini, ibu menikmati senja bersamamu sambil menatap langit kota kelahiran kita. Disini kita pernah menuliskan cerita, anakku...
Dari waktu ke waktu, dari setiap perjalanan yang telah kita lakukan, disini kita akan menyimpan rindu. Pada lirih angin di Bulan Desember.

Hari ini, hati ibu gerimis mengingati saudara yang ada di Palestina... Allah, sungguh Engkau Kuasa membebaskan mereka. Kuatkan mereka, berkahilah perjuangan mereka. Berikanlah kemenangan untuk mereka... Aamiin...

Untukmu Palestina tercinta....

Untukmu jiwa-jiwa kami
Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al Aqsa tercinta

Kami akan berjuang
Demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban
Demi Islam yang mulia

Untukmu Palestina tercinta
Kami penuhi panggilanmu
Untukmu Al Aqsa yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Ya Robbi izinkanlah kami
Berjihad di PalestinaMu
Ya Allah masukanlah kami
Tercatat sebagai SyuhadaMu

(Shoutul Harokah - Palestina Tercinta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar