Alhamdulillah…. Akhirnya kelas bunda sayang batch #3 telah dimulai. Hari ini mulai tantangan hari pertama. Semoga istiqomah menyelesaikan tantangan demi tantangan. Keep spirit!!!!!!!!
Tantangan pertama adalah komunikasi produktif. Okey…ini PR banget buat saya. Sebab selama ini sering banget misscom sama suami yang ujungnya jadi saling sewot😁
Hmm… komunikasi produktif sama Kak Hikari juga masih PR, tapi belakangan saya sudah mulai mencoba memperbaiki cara berkomunikasi dengan kakak dan hasilnya lumayan. Tapi emang kudu sabaaaaaaaaar. Harus stok sabar yang banyak kalau mau bicara sama kakak sama suami juga sih. Seringnya stok sabar saya menipis bahkan sampai pada level lowbat akhirnya meledak juga. Pufh…. Mak sabar mak…
Tadi pagi, saat video call sama suami (status masih kaum LDM) sempat bahas mengenai tantangan komunikasi produktif. Endingnya malah jadi bahas kejadian-kejadian yang sebelumnya terjadi gara-gara komunikasi yang tidak produktif diantara kita. Lucu atau lebih tepatnya terkadang konyol banget.
Contoh kejadian yang kita bahas tadi pagi adalah tentang donat, beberapa waktu yang lalu sebelum keberangkatan suami ke tempat rantau.
👩: “Mas, mau dibuatin donat?”
👨: “Gak usah dek, nanti capek.”
👩: “Serius?”
👨: “Iyaaa.”
Lalu besoknya ketika suami sudah masuk dan ditanyai teman-teman kantor “Donatnya mana?”. Kemudian chat ke saya kalau teman-temanya nanyain donat, saya jawab “Kemarin bilangnya gak usah.” “Kalau dek nita mau buatin donat ya buat aja, gak usah nanya.” Balasan suami. Doeeeeeeeng, begitulah singkat cerita komunikasi yang sering terjadi antara kita, ternyata kata-kata tak sesuai realita. Kemarin sempat juga share ke suami materi komunikasi produktif di kelas bunda sayang, akhirnya dibaca sampai tuntas (sebelumnya saya pakai kode keras duluJ). Jadi ketika ngobrol tadi pagi udah satu frekuensi. Semoga komunikasi produktif dalam keluarga kami bisa terwujud. Aamiin….
Untuk tantangan hari pertama, saya memilih Kak Hikari sebagai patner. Karena memang perlu banget dibenahi komunikasi dengan kakak agar tidak menimbulkan letupan emosi di dalam jiwa emak. Drama pagi ini, saya rangkum dalam adegan dibawah ini:
👩: “Alhamdulillah, selamat pagi sholihah. Assalamu’alaikum” (sapaan pagi saya untuk kakak). “Kakak sudah bangun? Baca doa bangun tidur dulu yuk.” (Lanjut baca doa setelah bangun tidur).
👧: (Masih mengumpulkan nyawa, khusyuk mendengarkan ibu baca doa bangun tidur).
👩: “Kak, ayo pipis dulu yuk”.
👧: “Gak mau.”
👩: “Kakak, kepengin pipis?” (masih belum menyerah).
👧:”Enggak” sambil turun dari tempat tidur dan meninggalkan saya sendirian.
Endingnya, saya tidak berhasil membujuk kakak untuk pipis. Menurut ibu-ibu, komunikasi yang saya lakukan dengan kakak sudah produktif kah?
Lanjut adegan berikutnya. Kali ini, meminta kakak untuk mandi. Kebetulan saat itu saya sedang mencuci. Kak Hikari datang setelah tadi bermain sama neneknya di depan. Kak Hikari menghampiri saya, langsung saja saya tawari untuk mandi.
👩: “Kakak mau mandi?” tanya ibu
👧: “Nggak mau.” (sambil menggelengkan kepala).
👩: “Ayo sayang, mandi dulu biar badan bersih, wangi dan segar.” Kata ibu belum menyerah.
👧: (geleng kepala)
👩: “Hmm… Kakak mau membantu ibu mencuci sambil mainan air? Setelah itu mandi.”
👧: “Kakak mau” (Matanya berbinar dan langsung terjun ke bak cucian).
Akhirnya kakak membantu saya mencuci (lebih tepatnya memperlama waktu saya mencuci sebab pakaian yang sudah dibilas dimasukkan lagi ke air sabun😂😅). Karena basah, mandi sekalian.
Urusan mandi di pagi hari memang menjadi tantangan tersendiri untuk saya. Seringkali saya membujuk kakak untuk mandi dengan berbagai tawaran tetapi tetap saja kadang gagal. Kira-kira komunikasi yang saya lakukan tadi sudah termasuk komunikasi produktif atau belum ya? Serius tanya.
Demikian tantangan untuk hari ini, yang jelas setelah membaca materi tentang komunikasi produktif kemarin jadi ngerasa banget kalau selama ini komunikasi kami belum produktif. Semangat untuk berbenah, berubah menjadi lebih baik lagi. Semoga semakin bijak dalam berkata-kata.
Kata tak pernah nyata bila ia tak diucapkan ataupun dituliskan
Kata hanya menjadi angan bila ia dibiarkan tinggal di hati atau pikiran
Kata-kata baik akan menghadirkan aura kebaikan
Berkatalah yang baik atau diam
#harike1
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar