Halaman

Sabtu, 08 September 2018

Semut Hitam dan Tuannya

Bismillah....

Hari ini terinspirasi dari cerita semut hitam yang menjadi budak dari buku Widya Wiyata Pratama. Dan si kakak sangat antusias ketika melihat ilustrasi gambar semut hitam yang menangis karena telur-telurnya direbut oleh semut majikan. Mereka membawa para pupa dan kelak ketika menetas akan dijadikan budak oleh semut majikan. Para semut hitam itu akan bertugas merawat sarang (karena mereka berpikir itu adalah sarang mereka) dan mencari makanan untuk semut majikan.

Dan inilah cerita pilu, semut hitam dan tuannya....

Pagi hari yang cerah, matahari menyapa lembut dunia. Sinarnya menghangatkan setiap makluk di bumi. Ah, begitu damai rasanya. Sampai tiba-tiba sebuah kegaduhan terjadi. Berisik sekali suaranya, terdengar derap langkah yang begitu tergesa namun menakutkan. Mimi si semut hitam kecil hanya menatap ketakutan terhadap apa yang sedang terjadi. Dia melihat, pasukan semut majikan menyerang sarangnya dan mengambil calon adik-adiknya Mimi. Para semut hitam yang lain pun tak mampu berbuat apa-apa. Mereka hanya pasrah melihatnya. Beberapa hanya bisa menangis terisak. Mimi sangat geram melihatnya, tapi apa daya dia tak bisa berbuat apa-apa. Habis sudah semuanya, tak ada yang tersisa. Serangan pasukan semut majikan hanya menyisakan tangis dan sarang yang telah porak poranda.

Meskipun sedih karena telah kehilangan para pupa, Mimi dan semut hitam yang lainnya tetap semangat. Mereka harus tetap menjalani hari-hari mereka. Memperbaiki sarang mereka dan mengumpulkan kembali makanan untuk cadangan musim hujan nanti.

Wah, semut hitam memang pekerja keras ya... Dan kita tidak boleh bersikap seperti semut majikan yang meminta barang orang lain dengan paksa.

Alhamdulillah...Selesai

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tidak ada komentar:

Posting Komentar