Halaman

Rabu, 17 Mei 2017

Nice Homework#1 IIP Batch #4

Tulisan ini dibuat dalam rangka mengerjakan tugas matrikulasi IIP batch #4. Materi pertama dalam program matrikulasi batch #4 ini adalah "ADAB SEBELUM ILMU"... Super sekali materinya, merasa tertampar padahal dulu pernah dapat materi tentang itu pas dikajian tapi entah kemana ingatan itu. Harus banyak belajar lagi apalagi sekarang peran baru sudah tersemat pada diri, yeaay...menjadi ibu untuk shalihah dan shalihku, putri kecilku Hikari dan pangeran kecilku Faeyza. Semoga ibu bisa menjadi ibu yang shalihah buat kalian ya nak...kiss..kiss. Dan menjadi istri yang shalihah juga buat abi kalian...my beloved husband^o^

NICE HOMEWORK #1
NICE HOMEWORK #1

  • Prolog
Bismillah….
Tugas HHW pertama ini kembali menyadarkan saya bahwa tiga tahun belakangan ini (bisa dikatakan semenjak menikah) saya telah mengabaikan mimpi-mimpi yang dulu pernah saya peluk erat. Peran baru menjadi istri kemudian ibu terasa begitu banyak menyita waktu yang akhirnya tanpa sadar, saya menjalankan semua itu tanpa arah yang jelas dan tak jarang keluh kesah pun muncul. Apalagi untuk saya yang masih harus menjalani ujian LDM (Long Distance Marriage) merasakan begitu banyak energi yang terkuras dan tak jarang tangisan pun hadir.
Saya merasa menjadi lebih emosional dari sebelumnya, perasaan bahwa saya belum sepenuhnya menjalankan peran sebagai istri lantaran jarak menghadirkan ruang dalam hati saya bahwa ada bagian yang belum sempurna ketika sebutan istri tersemat pada diri saya.  Terlebih lagi sebutan sebagai ibu, begitu sangat jauh dari sempurna. Saya sadar betapa saya masih fakir akan ilmu tentang parenting, dan seluk beluk tentang mendidik anak. Semoga tidak ada kata terlambat untuk memulai belajar…

  1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini?
Ketika pertanyaan ini hadir jurusan ilmu apa yang akan saya tekuni di universitas kehidupan, untuk saat ini saya ingin menekuni ilmu parenting guna mendukung peran saya sebagai ibu. Karena itu adalah amanah yang Allah berikan kepada saya yang kelak akan saya pertanggungjawabkan di akhirat. Ya, menjadi ibu yang bukan ibu biasa. Ibu yang bisa menularkan semua energi positif bagi keluarga, ibu yang hadirnya senantiasa dirindu. Ibu yang menjadi pilar peradaban.
Jauh sebelum itu, saya ingin menekuni ilmu tentang penerimaan dan rasa sabar. Seperti yang saya uraikan diatas  bahwa saya merasa menjadi lebih emosional dari sebelumnya lantaran saya masih belum bisa menerima dengan tulus atas apa yang harus saya jalani bahkan beban masa lalu masih belum sepenuhnya saya lepaskan. Itu sebabnya saya butuh rasa sabar, sabar yang tak berbatas.

  1. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
Karena saya ingin menjadi lebih baik. Apalagi saat sebutan ibu tersemat pada saya, saya menyadari bahwa ada amanah yang besar yang Allah berikan kepada saya. Ada tanggungjawab yang harus saya jalani sebaik mungkin agar kelak saat saya ditanya di pengadilan akhirat saya bisa menjawab bahwa saya telah menjalankan amanah dengan sebaik mungkin. Menjadi ibu adalah proses belajar seumur hidup, butuh rasa sabar dan penerimaan untuk menjalaninya agar peran itu menjadi sempurna tanpa penolakan, tanpa beban dan tanpa sesal.
  1. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan dibidang tersebut?
  • Strategi yang saya lakukan untuk menuntut ilmu tentang parenting salah satunya dengan mengikuti kegiatan matrikulasi IIP batch 4 ini dan membaca buku-buku tentang parenting yang saya punya.
  • Berdiskusi dengan orang-orang yang telah sukses mengantarkan anak-anaknya pada jalan ketaqwaan dan kebaikan.
  • Mengajak suami untuk bersama-sama belajar menjadi orang tua yang lebih baik. Meningkatkan daya dukung suami untuk proses belajar menjadi ibu yang lebih baik (ibu profesional).
  1. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut?
  • Yang pertama ingin saya perbaiki adalah niat baik di awal, tengah dan akhir bahwa semua itu saya lakukan semata-mata mengharap ridha Allah SWT dan semoga Allah lancarkan semua proses menuntut ilmu itu.
  • Kedua, adalah sabar karena tanpa adanya kesabaran mustahil kita akan memperoleh hasil atas apa yang sudah kita usahakan.
  • Ketiga, komitmen untuk menyelesaikannya sampai akhir.
  • Keempat, menghilangkan ego pribadi dan perasaan sudah tahu tentang ilmu yang akan dipelajari (ibarat gelas mengosongkan isinya agar dapat menampung isi yang lebih banyak).
  • Kelima, aktif mencari tahu dan bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui.

“Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup, maka carilah ilmu dengan cara-cara yang mulia”

Salam cinta dan semangat ^o^
Nita Sang Ialang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar