Bismillah
Ba'da tahmid wa sholawat
Aku tak tahu harus dengan kata apa memulai tulisan ini. Yang jelas air mata mengembun bersama tarian tanganku dalam lembar yang masih putih ini. Mungkin, kata syukurlah yang seharusnya aku uraikan. Bersyukur atas segala nikmat dan karunia Allah Yang Maha Baik. Bersyukur atas apapun yang hadir saat ini, bahwa semuanya adalah yang terbaik.
Langit di tempatku berpijak saat ini sedang mendung, sama dengan hatiku. Ada air mata yang berlomba keluar, berdesakkan seolah sudah tak sanggup ditahan lagi. Entah bagaimana aku harus mendefinisikan semua yang terjadi padaku. Aku hanya ingin menangis, entah meratapi apa. Aku ingin menangis saat aku menyadari bahwa orang-orang yang pernah hadir dalam hidupku dan menyayangiku telah tiada. Aku telah kehilangan mereka yang merawatku saat aku kecil hingga beranjak dewasa.
Satu persatu kenangan itu berputar, layaknya film yang sedang diputar. Ada kenangan manis yang terangkai tapi ada kala air mata mengiringi kisah yang telah lalu.
Ibu...ternyata begitu cepatnya, engkau meninggalkanku di dunia yang fana ini. Padahal baru sebentar saja kita bersama. Aku ingat, beberapa kali engkau berkata "sudah tidak sanggup lagi, merasa lelah" sebab telah bertahun-tahun lamanya berteman dengan rasa sakit. Kini rasa sakit itu telah sirna bersama engkau yang telah tiada. Semoga kelak Allah pertemukan kita di syurga. Aamiin...
Saat-saat terakhir bersamamu masih jelas dalam ingatanku, seperti mimpi bahwa itu terakhir kali kita bertegur sapa. Semua adalah milik Allah dan kelak akan kembali padaNya, pasti.
Semoga aku bisa memanfaatkan waktuku di dunia dengan sebaik-baiknya, menyiapkan bekal menuju akhirat..menghadap Sang Pencipta
Bojonggede, 28 Maret 2021
Sang Ilalang
Dengan peluh dan air mata